Sabtu, 16 Oktober 2021

 17 Kepala Puskesmas Dirombak

Penyegaran kembali dilakukan Pemkab Rembang, Kali ini giliran di lingkungan Dinas Kesehatan setempat. Totalnya ada 33. Terinci 3 pejabat administrator, 13 pengawas dan 17 kepala puskesmas. (Jawa Pos)

Urus Penelitian bisa Pakai "SIM"

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mengubah mekanisme perizinan untuk melakukan penelitian. Saat ini izin, akan diterbitkan di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP Naker) Rembang. (Jawa Pos)

Gapura Lama Dipoles, Gapura Baru Dimatangkan

Penataan kota Rembang terus digenjot. Tercatat ada penataan dua gapura batas kota Rembang. Selain itu, pemkab juga mematangkan dua gapura anyar yang bakal direalisasikan tahun depan. Ini dilakukan untuk menyelaraskan zona strategis kawasan industri. Terlebih tugu batas kota sudah yang lama sudah usang karena tak tersentuh peremajaan. (Jawa Pos)

Penyintas Tes Susulan,

Peserta di Bangkok Tunggu Juknis

Pejuang Nomor Induk Kepegawaian (NIK) belum berakhir. Kemarin ada seorang peserta penyintas Covid-19 mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) susulan. Untuk peserta di Bangkok masih menunggu jadwal yang pe kan depan dirapatkan teknis pelaksaannya. (Jawa Pos)

PTAHK Klaim Tak Terlibat Dugaan Korupsi
Buntut Penggeledahan Bareskrim di Rembang

PT Amir Hajar Kilsi (AHK) angkat bicara perihal pemeriksaan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri beberapa waktu lalu. Salah satu investor Pelabuhan Sluke itu mengklaim tak terlibat atas penyalahgunaan keuangan negara. (Jawa Pos)

Satu Peserta Ikuti Ujian Susulan

Satu peserta CASN Rembang mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) pada Jumat (15/10) di UNS. Peserta seleksi asal Pati itu menjalani seleksi susulan lantaran sempat terpapar Covid-19. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Rembang, Suparmin menyatakan, satu peserta CASN Rembang atas nama Daru Dwi Hananta itu bergabung bersama sembilan peserta dari daerah lainnya pada SKD. Mereka menjalani tes susulan dalam satu lokasi karena alasan yang sama. (Jawa Pos)

 Bantuan Tak Jelas, Andalkan Pensiun

Pandemi Covid-19 membawa dampak luas. Di antaranya muncul sejumlah yatim-piatu. Seperti kisah mereka di sejumlah daerah. SARIJAH (nama samaran) merawat cucunya Hadi (bukan nama sebenamya) dengan uang hasil pen shunan guru. Sebab, ibu Hadi meninggal karena Covid-19. Ditambah. sejak lahir Hadi ditinggal ayahnya. (Jawa Pos)

 

 Tetap Tegar, Berkat Dukungan Saudara

DI depan rumah Kisnawati terdapat tumpukan pasir. Pasir itu dijual bersama beberapa bahan bangunan lain yang ditata di tokonya. Itu toko bangunan miliknya. Salah satu sumber pemasukan yang tersisa usal sepeninggal suaminya. (Jawa Pos)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

   Separo Pedagang Pilih Tutup Kondisi Pasar Kreatif Lasem Semakin Sepi KOTA, Radar Kudus Sepinya Pasar Kreatif La- sem membuat sejumlah ped...